Kamis, 21 Juli 2016

7 Batu yang Penuh Dengan Cerita Rakyat di Indonesia

Objek wisata yang didatangi oleh para wisatawan biasanya tak lepas dari mitos, legenda atau cerita rakyat yang dituturkan sebagai asal usulnya.

Mitos, legenda atau cerita rakyat itu dipercaya oleh masyarakat sekitar dan beberapa diantaranya diceritakan secara turun temurun melalui beberapa bentuk peninggalan salah satunya berbentuk batu-batuan.

Batu-batu yang ada dibeberapa daerah di Indonesia ini diselimuti kisah atau legenda tersendiri dibaliknya, inilah 7 batu berselimut legenda rakyat versi On The Spot.


1. Tapa Tuan Banda Aceh
Disebuah batu karang di Aceh Selatan terdapat jejak kaki raksasa yang berukuran 6 meter, legenda menyebutkan tapak kaki raksasa itu adalah tapak kaki Tuan Tapa.

Legenda ini menjadi asal muasal nama Ibu Kota kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan, menurut cerita rakyat turun temurun dan dipercaya masyarakat sekitar konon disana hidup seorang petapa sakti bertubuh raksasa bernama Syeh Tuan Tapa. Suata hari ada sepasang naga yang menemukan bayi perempuan terapung sendirian kemudian mereka merawatnya.

Beberapa tahun kemudian Raja dan Permaisuri dari kerajaan Asranaloka sebuah kerajaan Samudera Hindia menduga bahwa anak tersebut adalah anak mereka yang hilang, ketika mereka meminta kembali anak tersebut kepada 2 naga permintaanya ditolak dan pertempuranpun terjadi, karena merasa terusik Syeh Tuan Tapa yang sedang bersemedi ingin melerai, namun justru hal itu membuat marah para naga dan pertempuran antara sang pertapa sakti dan 2 naga itu tidak terelakan, akhirnya pertempuran tersebut dimenangkan oleh sang pertapa dan jejak kaki itu dinamakan Tapak Tuan, serta manusia-manusia yang bertempur sebelumnya dengan naga menjadi nenek moyang masyarakat di daerah itu.

2. Batu Alien Yogyakarta
Sebuah batu berbentuk mirip wajah manusia yang terletak di Dusun Jambu Bronggang Kecamatan Cangkringan Yogyakarta, penduduk sekitar menyebutnya batu Alien, kabarnya batu alien ini muncul setelah erupsi merapi beberapa tahun lalu disebuah tempat yang dulunya adalah pemukiman penduduk yang sekarang sudah hancur tertutup jutaan meter kubik batu material gunung.

Disebut batu Alien karena batu tersebut tersirat gambar wajah manusia, menurut warga bentuk wajah pada batu tersebut terjadi secara alamiah akibat reaksi air angin dengan material vulkanis pada batu tersebut, namun ada pula yang menyebut bahwa batu tersebut adalah batu alihan dalam bahasa jawa yang berarti batu pindahan dari puncak merapi yang telah terseret sejauh 7 kilometer hingga sampai kampung Jambu.

3. Watu Ulo Jember
Watu Ulo merupakan nama salah satu pantai di wilayah jember dan menjadi daya tarik wisatawan, selain karena keindahan pantai serta pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya ada satu ciri khas lagi yang membuat pantai watu ulo menjadi sangat istimewa yakni terdapat susunan batu panjang yang menjorok kepantai dan menyerupai bentuk ular.

Keunikan struktur batu tersebut memunculkan banyak legenda serta cerita mengenai asal usulnya salah satunya adalah batu panjang tersebut merupakan perwujudan seekor naga yang sedang tertidur dan bersemedi. Naga tersebut diutus oleh Aji Saka untuk bersemedi disekitaran pantai sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Bertambah tahun ukuran naga tersebut semakin besar dan akhirnya membatu.

4. Watu Singo Jawa Timur
Watu Singo atau Batu Singa yang adalah batu besar yang menyerupai singa yang berada disekitar pasir berbisik atau sekitar 1 kilo meter dari kaki tangga menuju puncak bibir kawah gunung Bromo.

Legenda menyebutkan keberadaan Watu Singa adalah salah satu bagian sejarah tentang masa lalu gunung Bromo dan suku tengger, menurut cerita rakyat seorang pemuda biasa bernama Joko Seger diangkat menjadi Adipati Wengker dikawasan Ponorogo tahun 1150 Masehi setelah menyembuhkan Dewi Retno Wulan dan akhirnya menikah. Namun mereka tak juga dikaruniai keturunan, mereka kemudian mengadakan slamatan sepasar dan bersemedi di daerah yang sekarang disebut oro-oro ombo tepatnya di goa widodaren, dalam perjalanan menuju ketempat tersebut Joko Seger harus menaklukkan seekor singa penunggu tempat tersebut, setelah menaklukannya ia mengubah sang singa menjadi batu.

Sayangnya keberadaan watu singo ini tidak begitu banyak mendapatkan perhatian sehingga sekarang ini posisinya sudah hampir terkubur dengan abu vulkanik gunung Bromo.

5. Batu Menangis Garut
Di Garut Jawa Barat terdapat sebuah batu yang konon bisa menangis kemudian masyarakat sekitar menyebutnya batu menangis, karena konon pada tahun 2009 dan 2011 warga menjumpai bahwa batu tersebut mengeluarkan air dari ke dua sela batu yang mirip mata.

Batu tersebut merupakan hasil muntahan gunung Guntur antara abad 18 dan 19 dengan diameter sekitar 2 meter, batu memiliki permukaan yang menyerupai 2 mata hidung dan mulut sehingga tampak seperti wajah manusia.

6. Batu Gantung Parapat
Selain Danau Toba ternyata ada hal menarik lagi dari tanah samosir yaitu batu gantung, batu tersebut menggantung pada sebuah tebing yang memiliki ketinggian 20 sampai 30 meter disisi danau.

Menurut legenda lokal konon ada seorang gadis cantik di Parapat yang hendak dijodohkan oleh kedua orang tuanya, namun sang gadis menolak karena telah tertambat oleh pemuda lain.

Kemudian orang tuanya menjadi bahan pembicaraan masyarakat Desa, karena merasa bersalah ia sering melamun dan berfikiran kosong, sampai akhirnya saat sedang jalan ia tidak menyadari ada sebuah lubang besar lalu ia terperosok dan jatuh kelubang. Di dalam lubang sang gadis lebih memilih untuk mati dibanding menanggung malu karena menolak lamaran orang lain dan berteriak merapat lalu dinding lubang tersebut merapat dan mengubur sang gadis.

Tidak berapa lama kemudian terjadilah gempa yang menyebabkan tanah disekitar danau Toba berguguran dan hanya menyisakan seonggok batu tempat sang gadis tersebut. Batu Gantung tersebut bentuknya menyerupai seorang manusia.

7. Batu Malin Kundang Padang
Legenda rakyat Indonesia tentang cerita Malin Kundang tentu sudah dikenal, legenda rakyat Sumatera Barat tersebut menceritakan kisah seorang anak yang dikutuk menjadi batu karena durhaka kepada Ibu kandungnya sendiri. Ia menolak mengakui Ibu nya miskin setelah berlayar kedaerah lain dan sukses menjadi saudagar kaya.

Karena kecewa tak sengaja Ibu nya mengutuknya, mendadak badai besar datang menerjang kapal Malin Kundang dan menghancurkannya, Malin si anak durhakapun berubah menjadi batu dalam sujud penyesalannya. Dan karang-karang disekitar pantai dipercaya sisa kapalnya yang rusak, batu Malin Kundang dapat dijumpai di Pantai Air Manis yang terletak sekitar 15 kilo meter dari pusat kota Padang Sumatera Barat. Sering dikaitkan dengan legenda Sumatera Barat, adapula bentuk batu-batu yang menyerupai bentuk lain, seperti kotak, drum sampai tali tambang kapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar